Menambah kemeriahan Hari Jadi Sumatra Barat (Sumbar) ke-77, Wakil Gubernur (Wagub) Audy Joinaldy membuka Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Sumatra Barat 2022 di Taman Budaya, Padang, Sabtu malam (1/10/2022).

Mengambil tema Daya Budaya, PKD 2022 mencakup tiga sektor kebudayaan, yaitu sandang, pangan, dan papan, yang melibatkan etnik Minangkabau, Mentawai, Mandailing, Tionghoa, Arab, India, dan Jawa.

PKD 2022 yang berlangsung selama lima hari hingga 5 Oktober 2022. Kemeriahan PKD dibuka dengan penampilan Reog Kuda Lumping dari sanggar seni Singo Budoyo Dharmasraya, disusul pertunjukan Turuk Langgai dari sanggar seni Sipaumat Mentawai.

Demikian pula hingga lima hari ke depan, PKD akan disemarakan beragam pertunjukan dan lomba seni budaya dari 19 kabupaten/kota, festival cepak cepong, tutur bakaba, sepak rago, bazaar, permainan anak tradisional, serta penyerahan Anugerah Kebudayaan Sumatra Barat.

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy menjelaskan, PKD penting untuk memberikan edukasi dan literasi kebudayaan pada masyarakat.

Menurutnya, konsep budaya sangat kompleks dan tidak semua orang bisa memahami kebudayaan dengan mudah.

“Oleh karena selalu ada pesan tersembunyi, maka di setiap kebudayaan pasti ada filosofi dan nilai historical,” ungkap wagub.

Audy juga menyatakan bahwa Sumatra Barat siap menyelenggarakan event-event kebudayaan tingkat nasional.

Oleh karena itu, lanjutnya, kami mengupayakan melalui beberapa audiensi Pemerintah Provinsi Sumbar ke Dirjen Kebudayaan agar event-event kebudayaan nasional dapat diarahkan ke Sumatra Barat.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Tenaga dan dan Lembaga Kebudayaan Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Yudi Wahyudin menuturkan, Sumatra Barat memang sudah menjadi fokus rujukan pengampuan kebudayaan berbasis kearifan lokal, sehingga Sumbar sangat mungkin menggelar event kebudayaan tingkat nasional.

Menurut Yudi, PKD Sumbar sangat strategis karena menjadi inkubasi untuk menciptakan ruang-ruang talenta seni budaya. PKD juga, sekaligus mengkurasi dan mengusulkan genre-genre yang akan disertakan dalam Pekan Kebudayaan Nasional.

Menyampaikan hal yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Syaifullah menuturkan tujuan dari penyelenggaraan PKD adalah untuk memberi ruang dan apresiasi kepada seniman dan kebudayaan agar bisa menampilkan semua talenta yang dimiliki dalam melestarikan kebudayaan daerah.

Dia menegaskan, pada PKD 2022 ini terdapat tujuh penerima Anugerah Kebudayaan Sumatra Barat dengan kategori pencipta, pelopor, dan pembaru, pelestari, komunitas, dan kategori maestro seni.

Adapun penerima Anugerah Kebudayaan Sumatra Barat 2022 adalah seniman patung abstrak untuk kategori maestro seni Arby Samah, maesenas seni untuk kategori pelopor Rustam Anwar dan sastrawan Indonesia dalam kategori pencipta Adri Sandra.

Selain itu, juga penghargaan unyuk cendekiawan muslim untuk kategori pelopor Buya Ahmad Syafi’i Maarif, seniman tradisi sampelong untuk kategori pelestari Asrul Datuak Kodoh, dan Komunitas Seni Intro dan Sanggar Seni Binuang Sati untuk kategori komunitas seni.

“Ketujuh penerima Anugerah Kebudayaan 2022 ini sebelumnya telah melewati proses dan tahapan. Tim Verifikator yang berjumlah lima orang melakukan verifikasi terhadap nama-nama calon penerima yang diusulkan kota-kabupaten dan juga dari seniman, pegiat budaya di Sumatra Barat kepada panitia,” tutur Syaifullah. GM

Facebook Comments Box

Bagikan: