Gubernur Sumbar Hadiri Acara Batogak Pongulu di Ketinggian Nagari Sarilamak

Seni & Budaya77 Dilihat

Jorong Ketinggian Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, menyelenggarakan Batogak Pongulu (melewakan gelar) untuk 25 penghulu baru di Balai Ujung Rapek baru-baru ini.

Batogak Pongulu ini dihadiri Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) yang diwakili Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sumbar Amasrul, Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, Anggota DPR Rezka Oktoberia, Ketua DPRD Limapuluh Kota Deni Asra Dt. Rajo Simarajo, Ketua KAN Sarilamak Syaiful Dt. Bosa Nan Kuniang, dan Wali Nagari Sarilamak Olly Dt. Kali Nan Putiah.

Setelah prosesi adat melewakan gelar yaitu pemasangan saluak dan keris kepada penghulu, maka selanjutnya Gubernur Sumbar yang diwakili Kadis PMD Amasrul didaulat untuk memasangkan kain sandang batik tanah liek kepada masing-masing penghulu yang telah dilewakan.

Dalam sambutannya Amasrul mengatakan, bahwa penghulu tidak datang dengan sendirinya tetapi datang dari kaumnya, disepakati oleh anggota kaumnya, yang ditinggikan oleh anak kemenakannya dan dibesarkan oleh masyarakatnya.

“Para penghulu baru ini didahulukan salangkah, ditinggikan sarantiang, alah bulek aia ka pambuluah, lah bulek kato jo mufakat dalam lingkungan cupak adat, dibawah payuang sapatagak, sampai ka dusun jo kampuang, lapeh kanagari maso kini. Para penghulu ini sudah duduak sama rendah dan berdiri sama tinggi dalam kerapatan adat Nagari Sarilamak,” kata Amasrul.

Gubernur Sumbar yang diwakili Kadis PMD Amasrul memberikan sambutan dalam acara Batogak Pongulu menyatakan, para penghulu harus memperhatikan larangan dan pantangan.

Dalam adat disebutkan, penghulu menghindari pekerjaan yang maksiat atau mungkar dalam pandangan agama dan adat. Menghindari perbuatan yang menjatuhkan harkat martabat penghulu.

“Penghulu jangan hilia malonjak mudiak mangacau, mangaruah nan janiah dan mengusuikkan nan alah selesai. Penghulu selalu berada pada alur dan patut serta tidak memecah belah masyarakat,” ujar Amasrul, yang didampingi Kabid Pemnag PMD Desrianto Boy dan Kasubag Umkep Adi Pondra.

Meski pun tugas seorang penghulu dalam kaumnya masing-masing cukup berat, Gubernur melalui Amasrul meminta untuk tidak melupakan tugas sebagai penghulu di nagari, yaitu membantu penyelesaian sengketa adat, menegakkan nilai-nilai adat di masyarakat dan menjauhkan anak kemenakan dari penyakit masyarakat yang sedang marak.

Sementara itu, Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo dalam sambutannya mengharapkan para penghulu yang baru dilewakan dapat berlaku seperti kayu besar dalam nagari yaitu sebagai tempat bersandar dan berlindung, penyejuk dan merupakan sosok yang dapat diteladani oleh anak kemenakannya.

Acara Batogak Pongulu Balai Ujung Rapek Jorong Ketinggian Nagari Sarilamak ini diakhiri dengan Makan Bajamba, yaitu makan bersama duduak bersila dengan lauk pauknya berasal dari sapi yang disembelih, seperti kata adat: daging balapah, kuah bakacau. GBM

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *