Sebanyak 26 dari 72 penghulu atau pemangku adat yang ada di Nagari Koto Nan Ompek, Kota Payakumbuh dikukuhkan di Kantor Kerapatan Adat Nagari (KAN) setempat pada Rabu (16/11/2022).

Sebanyak 26 penghulu baru tersebut berasal dari empat suku pucuk yang sampai saat ini menjadi roda adat budaya Minangkabau di Nagari Koto Nan Gadang.

Keempat suku tersebut adalah Suku Nan Sambilan, Suku Limo Nan Tujuah, Ampek Niniak dan Suku Bodi Caniago.

Pengukuhan yang berjalan hikmat tersebut dipimpin oleh Jasman Rizal Dt. Bandaro Bendang Sekretaris Umum Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatra Barat selaku yang mewakili Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatra Barat.

Dalam pengukuhan batagak pangulu ini, turut hadir Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi, Pj Bupati Kota Payakumbuh, Rifda Ananda, Sekertaris Daerah Limapuluh Kota, Widya Putra, Sekertaris LKAAM Provinsi Sumbar, Jasman Rizal, Dt. Bandaro Bendang, Ketua DPRD Payakumbuh, Hamdi Agus, Ketua KAN Payakumbuh, dan Dt. Rajo Nan Hitam.

Dalam mengukuhkan gelar penghulu kepada 26 penghulu baru ini, Panitia sudah melangsungkan berbagai acara adat istiadat siang dan malam sejak 11 hari terakhir.

Bahkan, anak nagari menggelar acara adat selama 24 jam penuh dan Bagodang (begadang).

“Selama 11 hari terakhir, anak nagari Koto Nan Ompek telah menggelar rangkaian acara batagak Panghulu ini. Acara berlangsung full tanpa ada sedikit pun jeda (24 jam, Red.). Anak nagari bagodang untuk mensukseskan pengangkatan gelar panghulu kepada 26 penghulu baru mereka ini,” kata ketua Panitia Dt Bagindo Rajo Nan Runciang.

Gubernur Sumatra Barat Buya Mahyeldi berpesan kepada 26 penghulu yang dilantik diharuskan berperilaku adil dan bijaksana dalam memimpin anak keponakannya.

“Ketika para penghulu berjalan di jalan yang lurus maka mereka dapat memimbing sanak kaponakannya dapat berjalan menuju jalan siratal mustaqim,” ujar gubernur.

Menurut gubernur, seorang penghulu di adat Minangkabau merupakan orang pilihan. lembaga KAN  harus menjaga dan meluruskan nilai-nilai di KAN dan Nagari yang ada di ranah Minang.

“Sosok seorang penghulu akan tergambar di pikiran antara lain berakal kuat dan pendirian, serta analisanya, berilmu dan yakin kepada Allah, kaya hati pada kebenaran, hemat dan cermat mengenai awal dan akhir. Hal ini merupakan nilai yang diperhatikan oleh penghulu,” tutur gubernur.

Buya juga berharap  nantinya dengan dikukuhkannya 26 penghulu, dapat menjembatani komunikasi antara anak nagari dengan rantau.

“Kita mengharapkan perantau Minang di manapun berada, bisa mengenalkan Minangkabau, baik dari perilakunya, kesopanannya, budaya dan lainnya,” ungkapnya.

Selanjutnya, dengan kehadiran niniak mamak, akan mempercepat penyampaian pesan, informasi, sekaligus konsolidasi nilai, yang kemudian akan memaksimalkan apa yang ada di nagari dan mencegah permasalahan nagari.

Sementara itu, Pj. Walikota Payakumbuh Rida Ananda menuturkan, pengukuhan para penghulu di Nagari Koto Nan Gadang ini diharapkan dapat menyelesaikan persoalan anak kemenakan yang ada di nagari secara mufakat, serta melestarikan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).

“Dengan adanya pengukuhan penghulu ini, semoga masalah anak kemenakan yang ada di nagari dapat diselesaikan secara mufakat, serta adanya pelestarian adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah di nagari,” jelasnya. GM

Facebook Comments Box

Bagikan: