LKAAM Sumbar Lakukan “Minangkabau Marandang 10 Ton” Untuk Korban Gempa Cianjur

Sosial29 Dilihat

Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau Sumatra Barat (LKAAM Sumbar) ajak personel Kepolisian, TNI, Satuan Polisi pamong Praja (Satpol PP) dan Bundo Kanduang memasak Rendang untuk korban gempa di Cianjur, Jawa Barat di halaman Kantor LKAAM, kawasan Masjid Raya Sumbar, Senin (5/12/2022).

Ketua LKAAM Sumbar Fauzi Bahar Datuak Nan Sati mengatakan, Randang yang dimasak bersama-sama ini akan dikirimkan untuk para korban gempa bumi di Cianjur.

“Kita meyiapkan 10 tungku untuk memasak Randang daging dan rendang ayam,” katanya.

Sejalan dengan itu Fauzi Bahar menjelaskan, Randang juga dimasak di sejumlah sentra UMKM di Kota Padang.

“Sekitar 10 ton Randang yang kita sediakan, setelah masak akan dikemas dan dikirim langsung ke Cianjur,” ungkapnya.

Di kawasan Masjid Raya Sumbar ini, Randang yang dimasak sekitar dua ton dan ini merupakan donasi dari masyarakat Sumbar.

Fauzi Bahar berharap dalam kegiatan ini dapat membuat masyarakat Minangkabau menjadi semakin kompak saling membantu, kemudian juga bisa meningkatkan ekonomi kerakyatan pelaku UMKM.

Bantuan masakan tersebut, becermin dari musibah gempa yang menimpa Sumbar tahun 2009, karena bantuan dari berbagai pihak sangat besar artinya bagi masyarakat yang terdampak.

Itu juga yang menjadi alasan LKAAM Sumbar menginisiasi kegiatan Minangkabau Marandang 10 Ton Untuk Cianjur ini.

Program kepedulian sosial LKAAM Sumbar itu diresmikan oleh Gubernur Sumbar yang diwakili Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Syaifullah, bertempat di halaman kantor LKAAM Sumbar.

Menurut Syaifullah, Pemerintah Provinsi Sumbar mengapresiasi kegiatan Minangkabau Marandang 10 Ton Untuk Cianjur, dalam rangka membantu saudara di Cianjur yang sedang ditimpa musibah.

Marandang sarat dengan makna kebersamaan dan keharmonisan. Mulai dari menentukan besar kecilnya api, komposisi bumbu, harus pas. Tidak bisa sama banyak semuanya, masing-masing ada takarannya. Ini juga berarti perwujudan kekompakkan masyarakat Minangkabau untuk membantu warga Cianjur,” jelasnya.

Syaifullah menambahkan bahwa kegiatan Marandang juga mendukung pelestarian budaya Minangkabau. GM

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *