Ekspor Sumbar Nilainya Naik dan Impor Turun pada Maret 2024

Internasional23 Dilihat

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Barat (Sumbar) mencatat, nilai ekspor yang berasal dari Sumatra Barat pada Maret 2024 sebesar US$170,11 juta.

Hal ini terjadi kenaikan sebesar 6,70% dibandingkan dengan ekspor Februari 2024.

“Nilai ekspor asal Sumatra Barat pada Maret 2024 sebesar US$170,11 juta atau naik sebesar 6,70% dibandingkan dengan ekspor Februari 2024 yang sebesar US$159,43 juta,” ujar Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto dalam keterangannya, akhir pekan lalu.

Meski begitu, lanjutnya, ekspor asal Sumbar pada Maret 2024 ini mengalami penurunan sebesar 10,25% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sugeng menyebutkan, pada Maret 2024, komoditas yang paling banyak diekspor pada golongan lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) adalah Liquid Fractions of Palm Oil, Refined Oil, but not chemically modified, with iodine value 55 or more, but less than 60 (US$74,32 juta), Crude Palm Oil (US$22,97 juta), dan Refined Palm Oil (US$18,27 juta).

“Selanjutnya pada golongan bahan-bahan nabati (HS 14) komoditas yang di ekspor adalah Palm Kernel Shells sebesar US$7,42 juta,” ungkapnya.

Ekspor asal Sumatra Barat pada Maret 2024, dikirim ke beberapa negara tujuan.

Nilai ekspor terbesar pada Maret 2024 adalah ke India sebesar US$53,30 juta dan selanjutnya ke Pakistan sebesar US$47,25 juta.

Sugeng mengatakan, ekspor asal Sumbar ke India memiliki peran yang terbesar terhadap total ekspor Sumatra Barat pada Januari – Maret 2024, yaitu sebesar 31,10%.

“Selanjutnya ekspor ke Pakistan memberikan peran sebesar 19,26% dan ekspor ke Myanmar memberikan peran sebesar 14,55%,” tuturnya.

Dia menjelaskan, komoditas utama yang diekspor ke India pada Maret 2024 adalah Crude Palm Oil.

Sementara itu, ke Myanmar komoditas utama yang di ekspor pada bulan ini adalah Liquid Fractions of Palm Oil, Refined Oil, but not chemically modified, with iodine value 55 or more, but less than 60.

Sementara itu, nilai impor Sumbar pada Maret 2024 sebesar US$41,46 juta. Terjadi penurunan sebesar 26,01% dibandingkan dengan impor Februari 2024.

Sugeng menambahkan, golongan barang impor pada Maret 2024 paling besar adalah bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$27,46 juta.

Negara pemasok impor pada Januari – Maret 2024 terbesar adalah dari Malaysia, dengan perannya sebesar 41,70%. GBM

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *