Rangkaian Perayaan Imlek Kembali Meriahkan Kota Padang

Seni & Budaya15 Dilihat

Setelah tiga tahun perayaan Imlek tidak diperingati akibat pandemi Covid-19, akhirnya Kelenteng See Hien Kiong yang berlokasi di Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, akhirnya pada tahun 2023 dapat kembali menghelat rangkaian kegiatan Imlek.

Mengangkat tema “Kita Semua Satu”, rangkaian perayaan dimulai dengan pembukaan Festival Pasar Malam Imlek, Rabu (11/1/2023) dan ditutup dengan perayaan Cap Go Meh pada 5 Februari mendatang.

Dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Sumatra Barat (Wagub Sumbar) Audy Joinaldy, pembukaan rangkaian perayaan Imlek ke-2547 itu berlangsung meriah dengan atraksi Barongsai, Singa Peking, beragam tarian Mandarin dan Minangkabau, Pertunjukan Tambur dan juga Wushu yang disaksikan ribuan masyarakat Kota Padang.

Sementara itu, di Festival Pasar Malam yang berjejer disepanjang jalan Klenteng, beragam sajian kuliner, kerajinan khas etnik Tionghoa, peralatan-peralatan sembahyang, hingga berbagai bahan pokok dengan harga murah menyuguhkan daya tarik wisata belanja yang tak kalah menarik.

“Inilah bukti keberagaman di Sumatra Barat tak perlu diragukan lagi. Kita tinggal dengan berbagai suku, ras, agama, dan kita sangat menghargai dan menghormati itu. Jadi kita miris dan heran ketika mendengar bahwa Sumbar masuk nominasi Provinsi Intoleran. Padahal kita semua berteman, bersahabat.” ujar Wagub Audy.

Menurutnya, budaya dan etnis Tionghoa diakui telah menjadi bagian dari sejarah Kota Padang, maupun Sumatera Barat.

“Salah satunya dengan keberadaan pecinan berdamping kota tua yang memberikan pesona tersendiri di kawasan Pondok, Padang Barat, jauh sebelum kemerdekaan NKRI,” jelasnya dalam situs www.padang.go.id.

Demikian pula dengan kawasan Pondok yang khas dengan bangunan-bangunan tua bergaya arsitektur kolonial telah menjadi saksi sejarah sebagai pusat perputaran ekonomi Kota Padang kala itu.

Di era sekarang, keunikan arsitektur dan penataan kota tua dengan nuansa modern, juga tidak dapat dipungkiri telah menjadi tren bagi daya tarik kepariwisataan.

Oleh karena itu, Wagub Audy menyampaikan gagasan untuk kembali membenahi kota tua dan kampung pondok agar dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Sumbar, khususnya Kota Padang.

Upaya ini tentunya juga akan berdampak kembali pada peningkatan perekonomian masyarakat di Sumbar, tidak terkecuali etnis Tionghoa.

“Mari kita mulai bersama-sama dengan Walikota Padang dan Dinas Pariwisata untuk membenahi kota tua ini.” ujarnya.

Sementara itu tokoh masyarakat setempat yang juga anggota DPRD Provinsi Sumbar Albert Hendra Lukman menuturkan, kawasan Pondok masih kesulitan untuk bangkit kembali sejak Sumatera Barat dilanda gempa Bumi pada tahun 2009 silam.

Oleh karena itu, dia sangat mendukung gagasan pembenahan kembali kota tua yang akan berdampak pada perputaran ekonomi di kawasan Pondok.

“Bagaimana bersama-sama kita dengan Pemprov sumbar untuk membangkitkan kembali kawasan pondok ini,” ungkapnya.

Albert melanjutkan, meski penutur rumpun bahasa Tionghoa di Kota Padang sudah semakin sulit ditemukan, tapi semangat untuk tetap melestarikan kebudayaan Tionghoa tidak pudar. Salah satunya dalam rangkaian perayaan Imlek ke 2547 tersebut.

Dia berharap kembali digelarnya Festival Pasar Malam Imlek, dapat menjadi momen pelestarian kebudayaan Tionghoa, sekaligus membantu perputaran roda ekonomi masyarakat.

“Kegiatan pasar malam akan membantu komunitas Tionghoa menyiapkan peralatan-peralatan sembahyang dan persiapan memasak kue, sehingga membutuhkan bahan pokok. Oleh karena itu, panitia melaksanakan pasar malam sembako atau barang dengan harga murah guna membantu yang lain,” jelasnya.

Turut mendampingi Wagub Sumbar, Wali Kota Padang Hendri Septa juga turut Hendri berpesan untuk menjaga kesatuan ditengah keberagaman masyarakat Kota Padang.

“Saya berharap dengan kebersamaan, kita bisa saling memberi, menerima dan bersatu. Karena kita adalah anak bangsa Indonesia. Ini adalah tahun kunjungan Visit Beautiful West Sumatera 2023, sehingga kita ersama-sama bangkit untuk pemulihan ekonomi. Kita harus bisa menjadi tuan rumah pengunjung dan wisatawan lokal hingga nasional, tuturnya. GBM

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *