Pemko Padang Terima Penghargaan dan Rp7,3 Miliar Atasi Stunting

Nasional29 Dilihat

Sukses dalam penurunan angka keluarga berisiko stunting di Kota Padang, Pemerintah Kota (Pemko) Padang menerima penghargaan dari Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).

Penghargaan ini diterima langsung oleh Wali Kota Padang Hendri Septa didampingi Wakil Wali Kota Padang Ekos Albar, dari Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Fatmawati.

Penyerahan ini dilakukan dalam Rapat Staf Bulanan di lingkungan Pemko Padang di Aula Bagindo Aziz Chan, Balaikota Padang Aie Pacah, Selasa (9/1/2024).

Hendri Septa mengatakan, selain menerima penghargaan sebagai kota terbaik pada pelaksanaan verifikasi dan validasi keluarga berisiko stunting, Pemko Kota Padang juga menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. 7,3 miliar dari Perwakilan BKKBN Sumbar.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada BKKBN Perwakilan Sumatra Barat atas dukungan kepada Pemerintah Kota Padang dalam penanganan stunting di Kota Padang, sehingga Kota Padang dapat meraih penghargaan sekaligus menerima DAK tahun 2024,” ujarnya.

Senada dengan itu, Wakil Wali Kota Padang Ekos Albar juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada perwakilan BKKBN Sumbar atas pemberian penghargaan dan DAK tahun 2024.

“Tentunya apa yang diberikan oleh BKKBN ini akan kita jadikan dorongan untuk bekerja lebih maksimal lagi dalam penanganan stunting di Kota Padang,” jelas Ekos Albar yang juga Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kota Padang.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Barat Fatmawati menyatakan, penghargaan dan DAK yang diserahkan ini merupakan bentuk apresiasi dan dukungan bagi Pemerintah Kota Padang dalam dalam mendukung program program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) BKKBN.

“Penghargaan dan DAK yang kami serahkan kepada Kota Padang karena mampu menjadi salah satu kota yang berhasil dalam pelaksanaan program Bangga Kencana, yaitu menurunkan angka keluarga berisiko stunting dari 34.000 keluarga berisiko stunting di tahun 2023, turun menjadi 24.000,” jelasnya. GBM

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *