Kota Solok Raih Terbaik Pertama Penghargaan Perencanaan Daerah 2024

Ekonomi36 Dilihat

Pemerintah Kota (Pemko) Solok dinobatkan sebagai terbaik pertama Pengharagaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2024 kategori Kota tingkat Provinsi Sumatra Barat.

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar dari Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah ketika mengikuti acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) terintegrasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Sumbar Tahun 2025-2045 di Hotel Pangeran Beach Padang, baru-baru ini.

Dalam pengumuman itu, Kota Solok dinobatkan sebagai terbaik pertama, terbaik kedua Kota Sawahlunto dan terbaik ketiga Kota Payakumbuh, dan terbaik keempat diraih oleh Kota Bukittinggi.

Sementara itu, Kabupaten Tanah Datar berhasil meraih terbaik pertama PPD kategori Kabupaten telah dinilai di tingkat Nasional dan Kota Solok saat ini masuk 10 Besar penilaian tingkat nasional.

Atas capaian tersebut, Kota Solok menerima dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sebesar Rp12 miliar dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar di tahun anggaran tahun 2024.

Wali Kota Zul Elfian menyatakan, pada penilaian PPD tahun ini Pemerintah Kota Solok mengangkat inovasi Kelurahan Beriman dan Berjuara.

Diungkapkannya, inovasi Kelurahan Beriman dan Berjuara bertujuan untuk mendorong percepatan pencapaian visi misi Kota Solok 2021-2026 dengan memberikan keluasan berinovasi bagi setiap kelurahan, dalam hal ini anggaran kelurahan dibelanjakan di lingkup kelurahan masing-masing, sehingga dampak sosial ekonominya sampai kepada seluruh masyarakat kelurahan.

Inovasi ini juga mendorong dan menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat dalam peningkatan ekonomi UMKM dan Ekraf, pemeliharaan fasilitas umum, jalan lingkungan, riol, drainase, taman bermain atau RTH kelurahan menjadi lebih mudah, efektif dan efisien, memperbaiki kualitas lingkungan dengan cepat, seperti persoalan sampah, dan lingkungan kumuh, perbaikan irigasi skala kecil, tanpa perlu menunggu tersedianya anggaran dinas, pertolongan pertama kedaruratan akibat bencana alam.

“Inovasi ini lahir berdasarkan kondisi semakin tingginya laju pertumbuhan, keberagaman dan kepadatan penduduk Kota Solok, yang dapat berdampak terhadap beban sosial dan beban lingkungan semakin tinggi. Terima kasih atas sinergisitas dan kolaborasi antar OPD, camat, lurah dan masyarakat Kota Solok sehingga program kelurahan Beriman dan Berjuara dapat berjalan baik,” jelas Zul Elfian.

Tidak hanya itu, Kota Solok juga menerima penghargaan penurunan kemiskinan ekstrim 0% bersama Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Payakumbuh, Kota Sawahlunto dan Kota Pariaman.

Terakhir, penghargaan Pengarustamaan Gender juga berhasil dibawa ke Kota Solok dalam kegiatan itu.

Kegiatan Musrenbang terintegrasi RPJP Provinsi Sumbar Tahun 2025-2045 dibuka oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, dihadiri Forkopimda Provinsi Sumatera Barat, Anggota DPR dan DPD Dapil Sumbar, Kepala Daerah se-Sumatera Barat, DPRD Sumbar, Perguruan Tinggi, lembaga profesi, provinsi berbatasan, tenaga ahli penyusunan RPJPD Sumbar 2025-2045, serta tim penilai independen Penghargaan Pembangunan Daerah.

Gubernur Sumbar Mahyeldi menjelaskan, pertemuan ini sangat strategis mengingat dokumen perencanaan daerah itu saling terkait dan beririsan.

“RPJPD pertemuan langka dan strategis karena sekali 20 tahun. Kehadiran kita ini akan dilakukan lagi nanti 20 tahun ke depan,” ungkapnya.

Visi Sumbar 2045, yakni Sumatra Barat Maju dan Berkelanjutan Berlandaskan Agama dan Budaya.

Untuk mewujudkan itu, lanjut Gubernur, butuh dukungan dari semua pihak, seluruh elemen pembangunan seperti dunia usaha dan masyarakat. Oleh karena itu, semua elemen harus mengetahui secara detail agar bersama dapat diwujudkan.

“Harus ada upaya luar biasa, inovatif, baru dan cerdas yang dapat memberikan lompatan besar. Kami mengajak kita bersama berkomitmen mewujudkan mimpi besar Sumatra Barat 2045. Banyak hal yang bisa dilakukan, yang penting rasa peduli dan tanggung jawab kita bersama dalam mewujudkan itu,” tuturnya.

Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan Rembuk Stunting oleh seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumbar. GBM

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *