Gubernur Sumbar Raih Penghargaan Tingkat Nasional Berhasil Entaskan Nagari Tertinggal

Ekonomi18 Dilihat

Kinerja Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah terus mendapat pengakuan secara nasional, bahkan berbagai lembaga tingkat nasional, baik itu pemerintah dan nonpemerintah memberikan apresiasinya atas pencapaian program pembangunan yang telah dilaksanakan selama periode kepemimpinannya.

Pada Agustus, sudah ada empat penghargaan yang berhasil diraih dan dipenghujung Agustus 2023, Gubernur Mahyeldi kembali menerima penghargaan Indonesia Award 2023 kategori Excellent Award for Strategic Initiative Pembangunan Nagari Tertinggal di INews Tower Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2023).

Apresiasi yang diberikan oleh salah satu media nasional terkemuka di Indonesia itu, diperuntukkan bagi mereka yang dinilai berjasa besar melalui berbagai inovasi pada bidangnya masing-masing untuk kemajuan pembangunan bangsa.

Selain itu, proses penjaringannya juga berdasarkan pemberitaan yang positif serta inovasi yang berdampak luas bagi masyarakat, pengamatan itu dilakukan terhadap banyak tokoh di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, yang diawali dari pengisian kuisioner selanjutnya masing-masing nominator diminta untuk mempresentasikan program inovasinya dihadapan dewan juri.

Dengan ketatnya proses penjaringan tersebut, maka raihan ini menjadi sebuah pengakuan yang tidak terbantahkan untuk kinerja Gubernur Mahyeldi dalam mengentaskan Desa atau Nagari di Sumbar dari status sangat tertinggal pada akhir 2022, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 80 tertanggal 11 Juli 2022.

“Terima kasih telah menghargai perjuangan kami dalam membangun daerah. Apresiasi ini, akan kami jadikan sebagai penyemangat dalam bekerja untuk mensejahterakan masyarakat dan meningkatkan status seluruh nagari atau desa di Sumbar menjadi maju dan mandiri,” jelas Mahyeldi usai menerima penghargaan.

Berdasarkan data Bappeda Sumbar pada 2022, status kemajuan dan kemandirian desa di Sumbar, Nagari Mandiri jumlahnya naik dari 76 jadi 132 nagari atau naik 174%.

Nagari Maju naik dari 399 jadi 458 nagari atau naik sekitar 115%, sedangkan Nagari Berkembang turun dari 415 nagari menjadi 310 nagari. Jumlah yang berkurang itu statusnya naik menjadi Nagari Maju.

Nagari Tertinggal turun dari 35 jadi 28 nagari (20%). Tujuh nagari telah naik status menjadi nagari berkembang dan Nagari Sangat Tertinggal yang awalnya tiga nagari sekarang sudah tidak ada lagi.

Mahyeldi mengakui bahwa saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar telah merumuskan beberapa langkah strategis untuk melepaskan status tertinggal pada sejumlah nagari dan desa di Sumbar.

Langkah lainnya, pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) dan fasilitas kesehatan, lebih mendekatkan sarana pendidikan ke masyarakat, memastikan seluruh daerah terjangkau listrik dan internet, serta memastikan zakat BUMN sepenuhnya disalurkan di daerah tempat penugasan BUMN itu.

“Pemprov Sumbar sangat serius untuk mengentaskan nagari atau desa dari status tertinggal dan berdialog dengan masyarakatnya, jajaran Pemprov Sumbar bermalam di rumah warga dengan melibatkan banyak komponen, sehingga betul-betul tahu yang menjadi permasalahannya,” jelasnya dalam situs sumbarprov.go.id.

Berdasarkan hal itu, maka bisa merumuskan langkah kongkrit untuk penanganannya. “Kita menargetkan pada 2024 seluruh nagari atau desa di Sumbar telah berstatus maju dan mandiri,” ungkap Mahyeldi didampingi Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sumbar Amasrul dan Kabid UEM dan KP Mahdianur.

Gubernur Mahyeldi berharap dengan dukungan dan kerja sama yang baik dengan seluruh pihak, target menjadikan status seluruh nagari menjadi Nagari Maju dan Berkembang pada tahun 2024 dapat tercapai. GBM

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *