Kubu Gadang dan Perkampungan Adat Dikunjungi Menparekraf

Seni & Budaya6 Dilihat

Setelah mengunjungi Desa Wisata Nyarai di Kabupaten Padang Pariaman, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno pada visitasi desa 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, di Sumatra Barat (Sumbar), kembali mengunjungi dua desa wisata, Sabtu (1/4/2023).

Kedua desa wisata itu adalah Desa Wisata Kubu Gadang, Kota Padang Panjang dan Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung, Kabupaten Sijunjung.

Keduanya berhasil lolos ke daftar 75 besar desa wisata terbaik dalam ajang perlombaan ADWI 2023, bersama dengan tiga desa wisata lainnya di Sumbar, yakni Desa Wisata Nyarai, Kabupaten Padang Pariaman, Desa Wisata Puncak Lawang, Kabupaten Agam, dan Desa Wisata Muntei, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Pesona kedua desa wisata itu adalah hawa yang dingin dan landscape persawahan dengan berbagai kearifan lokal dan budaya menjadi kekuatan di Desa Kubu Gadang.

Menurut Sandiaga, salah satu atraksi yang paling unik di Kubu Gadang adalah wisatawan dapat merasakan pengalaman memandikan kerbau.

“Memandikan kerbau ini keren. Tidak ada di tempat lain, ini inovasi luar biasa,” ujarnya dalam sambutannya usai menandatangani prasasti 75 Besar ADWI untuk Desa Wisata Kubu Gadang.

“CHSE sudah super layak, kulinernya luar biasa, paket wisatanya keren-keren. Mudah-mudahan dari Kubu Gadang ini akan hadir terobosan-terobosan dan peluang besar penciptaan lapangan kerja.Kekompakkannya beda, atraksinya, ada inovasi,” jelasnya.

Dalam visitasi ke Desa Wisata Kubu Gadang tersebut, Sandiaga didampingi oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar Audy Joinaldy, Wali Kota Padang Panjang Fadli Amran dan Kadispar Sumbar Luhur Budianda.

Selain ditampilkan atraksi tari piring, rombongan juga borong produk UMKM dan ikut memasak Gulai Itiak Lado Mudo, Randang dan menyaksikan Silek Lanyah.

Sementara itu, di Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung, Sandiaga bersama Wagub Sumbar Audy, Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, serta Wakil Bupati Sijunjung Iradatillah memulai visitasi di desa berjuluk “Lorong Waktu Minangkabau” itu  dengan konvoi mengendarai skuter.

Rombongan berkeliling di perkampungan adat menyusuri jalan sepanjang 3 km, yang disepanjang kiri dan kanan jalan berjejer rapi dan indah 76 unit rumah gadang yang konon sudah ada sejak abad ke-16 silam.

Selain kawasan cagar budaya tersebut, beberapa potensi unggulan di desa wisata ini menurut ketua pengelola Candra Irawan, diantaranya adalah keberadaan Bukit Tunduak sebagai tempat olahraga Paralayang, prosesi adat pasca panen padi (bakaua adaik) serta proses pembuatan songket dihampir setiap rumah gadang.

Dalam sambutannya, Sandiaga mengapresiasi berbagai potensi budaya dan alam di Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung.

Dia berharap potensi itu terus dirawat dan dijaga, serta dikembangkan dengan berbagai inovasi sehingga bisa mendunia.

“Lorong Waktu Minangkabau, harus Go Global,” tegas Sandiaga.

Harapan serupa juga disampaikan Wagub Sumbar Audy. Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar melalui Dinas Pariwisata akan terus memberikan dukungan untuk menigkatkan berbagai potensi wisata yang ada di kabupaten dan kota.

Sementara itu, Bupati Benny Dwifa optimistis dengan masuknya Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung dalam 75 besar ADWI akan semakin mendongkrak tingkat kunjungan wisata ke Sijunjung.

Terbukti, setelah Geopark Silokek masuk 50 besar ADWI tahun lalu, kawasan tersebut kerap ramai dikunjungi wisatawan.

Selain visitasi ke desa wisata, dalam kunjungannya ke Sumbar untuk ketiga kalinya berturut-turut dalam bulan puasa tersebut, Sandiaga juga menjadwalkan kunjungan ke Baga Beach di kawasan Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan. GBM

 

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *