Konsep Apartemen Ayam Tuai Pujian

Ekonomi12 Dilihat

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) fokus pada peningkatan kualitas gizi pada makanan, karena masalah stunting yang sangat berkaitan erat dengan gizi yang diperoleh dari makanan sehari-hari.

Saat kedatangan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo beserta rombongan ke Sumbar yang disambut hangat oleh Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi, hal itu disampaikan.

Dalam acara tersebut, gubernur mengangkat masalah meningkatnya kasus stunting, khususnya di Sumbar.

“Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting,” ujarnya saat ramah tamah dan makan malam bersama di Istana Gubernuran, Jumat (13/1/2023) seperti dikutip sumbarprov.go.id.

Gubernur Buya menyatakan, upaya ini dilakukan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal dan optimal, yang disertai dengan kemampuan emosional, sosial dan fisik yang siap untuk belajar dan berinovasi.

Acara ramah tamah dan makan malam juga dihadiri oleh Sekertaris Daerah Hansastri, Staf Ahli, Kepala OPD Lingkup Pemprov Sumbar, Forkopimda, dan Ketua PWI Sumbar.

Masalah stunting yang sangat berkaitan dengan gizi dari makanan, lanjutnya, membuat pemerintah melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah dengan program unggulan, yaitu pengembangan ternak unggas di seluruh wilayah Sumbar, yang bekerja sama dengan OPD Dinas Peternakan dan kesehatan hewan.

“Pengembangan ternak unggas itu tak hanya untuk peningkatan kualitas gizi, tapi juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” jelasnya.

Dari program ini, Pemprov Sumbar telah berhasil memproduksi daging ayam hingga 43.000 ton lebih dan telur sebanyak 401.000 ton lebih.

Namun, gubernur menambahkan, Pemprov Sumbar tidak ingin berhenti disini, karena pemerintah bertekad untuk terus mengupayakan peningkatan produksi dan peningkatan kualitas, yaitu dengan membuat apartemen ayam atau unggas dengan sistem closed house.

“Ini berguna untuk menghasilkan ayam pedaging yang optimal disertai dengan harga yang ekonomis. Tak lupa kesehatan hewan yang lebih terjamin tentunya,” tuturnya.

Dengan adanya program ini, Buya Mahyeldi berharap dapat bisa mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kualitas gizi makanan bagi masyarakat Sumbar, selain untuk meningkatkan pendapatan peternak.

“Semoga dengan adanya pertemuan ini diharapkan kedepannya bisa menjadi jembatan untuk sharing buah pikiran dan semangat, sehingga kita bisa mencapai tujuan kita untuk menjadikan Sumatra Barat lebih maju kedepannya,” jelasnya.

Gubernur juga memuji hasil kerja yang telah di lakukan Pangdam III Siliwangi, yakni salah satunya adalah Apartemen Ayam yang pernah dikunjungi saat melakukan dinas ke Jawa Barat.

“Apartemen itu terdiri enam lantai dan bisa membudidayakan sampai 6.000 ayam, tempatnya bersih, terkelola dengan baik, tidak menimbulkan bau yang menyengat, kualitas ayamnya pun lebih baik dan bersih,” puji gubernur.

Senada dengan gubernur Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo menegaskan, Sumbar memiliki potensi alam yang luar biasa, dengan kondisi alam, tanah dan air yang begitu melimpah.

“Ada beberapa persoalan yang menjadi perhatian kami di Jabar maupun di Sumbar, yaitu sosial ekonomi, sosial budaya dan teknologi. Teknologi sebagai upaya kita untuk mengirim mindset, kemudian menata sosial budaya, yang sebelumnya belum ada, menjadi ada,” ungkapnya.

Terkait sosial budaya, Pangdam Kunto memutarkan video program kerja yang telah dilakukan selama bertugas di Jawa Barat, tapi program kerja tersebut juga pernah ia implementasikan di Sumbar saat menjabat sebagai Komandan Korem (Danrem) 032/Wbr.

Program kerja itu antara lain Inovasi pompa hidran, pengaplikasian bios 44 pada udang, bios 44 bc pada pohon karet, inovasi pembutan es batu dan garam, inovasi mesin nusantara dan inovasi bahan baku semen.

Selain itu, pemanfaatan lahan tambang yang tidak digunakan kembali, penanaman mangrove di wilayah Cirebon, pembukaan lahan kritis ex galian pasir, pemanfaatan lingkungan yang punya nilai ekonomis, dan lain sebagainya.

Pangdam Kunto juga menceritakan telah membuat pola peternakan ayam modern yang menggunakan sistem apartemen, yang berlokasi Desa Cijipati, Kabupaten Bandung.

Peternakan ayam yang dibentuk Apartemen Ayam tersebut memiliki banyak keunggulan, peternakan ini juga dinilai ramah terhadap lingkungan dan sekaligus mendukung program Pangdam III/Siliwangi dalam konservasi lingkungan.

Pangdam Kunto berharap inovasi Apartemen Ayam ini juga dapat dikembangkan di Sumbar. GBM

 

 

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *