Kementerian PUPR Bangun Sejumlah Infrastruktur di Sumatera Barat

Nasional20 Dilihat

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan infrastruktur yang andal di seluruh Indonesia, antara lain di Provinsi Sumatra Barat.

Pembangunan infrastruktur dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan konektivitas baik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) maupun sektor pariwisata.

Beberapa infrastruktur yang dibangun di Provinsi Sumatra Barat yaitu, Revitalisasi Kawasan Nagari Seribu Rumah Gadang (SRG) di Kabupaten.Solok Selatan, Pembangunan Pasar Rakyat Pariaman di Kota Pariaman, dan Pembangunan Jalan Tol Padang-Sicincin.

Revitalisasi Kawasan Nagari Seribu Rumah Gadang (SRG) dilakukan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatra Barat, Direktorat Jenderal Cipta Karya, merupakan tindak lanjut atas pencanangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Kota Padang pada Februari 2018.

Revitalisasi kawasan rumah adat khas Minangkabau itu meliputi pemugaran 32 rumah gadang, penataan lansekap kawasan, pembangunan menara songket sebagai landmark, serta pembangunan fasilitas untuk wisatawan.

Revitalisasi Kawasan Seribu Rumah Gadang dikerjakan oleh 475 orang tenaga kerja dan lima tukang tuo dengan biaya APBN tahun 2019-2020 sebesar Rp67 miliar.

Lokasi Kawasan Saribu Rumah Gadang (SRG) berjarak 147 km dari Bandara Internasional Minangkabau dengan waktu tempuh sekitar 3,5 ham hingga  empat jam menggunakan transportasi darat.

Selain dapat menambah daya tarik bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara, Kawasan SRG diharapkan juga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Solok Selatan dan sekitarnya.

Sementara itu, untuk mendukung pemulihan ekonomi masyarakat terlebih disaat Pandemi Covid-19, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan revitalisasi Pasar Pariaman, sehingga menjadi sarana perdagangan rakyat yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis (tidak kumuh) di Kota Pariaman.

Pembangunan Pasar Pariaman dilakukan melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat dimulai pada Desember 2019 lalu dengan anggaran senilai Rp89,7 miliar dan Manajemen Konstruksi (MK) senilai Rp2,8 miliar.

Pasar Pariaman dibangun di atas lahan seluas 5,431 m2 dapat menampung sebanyak 562 pedagang dengan jumlah kios sebanyak 362 kios dan los yang mampu menampung 200 pedagang.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 komentar