Gubernur Mahyeldi Tanggapi Keluhan Petani Bawang Merah di Sumbar

Ekonomi12 Dilihat

Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi merespons keluhan para petani atas rendahnya harga bawa bawang merah di wilayah provinsi ini dalam beberapa minggu terakhir.

Usai kegiatan Tabligh Akbar peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W di Masjid Raya Sumbar, Gubernur menginstruksikan agar seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) memborong paket yang telah disediakan pada bazar bawang merah di Pelataran Masjid. Satu paket terdiri dari 3 kg bawang merah seharga Rp50.000.

“Ini merupakan bentuk kepedulian pada saudara-saudara kita petani bawang. Jadi kita bekerjasama dengan asosiasip petani bawang, pastikan semua membeli setidaknya satu paket,” katanya.

Aksi bazar bawang merah dilakukan melalui kerja sama Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) dan Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Sumbar, yang merupakan salah satu gerakan inovasi pengendalian inflasi di Provinsi Sumbar.

Tidak kurang dari sembilan ton bawang merah disalurkan pada bazar di Masjid Raya Sumbar yang juga dilanjutkan dengan bazar Car Free Day (CFD) di sepanjang Jalan Sudirman – Rasuna Said Padang.

Kepala Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Disbuntanhor) Sumbar Febrina Tri Susila menjelaskan, pelaksanaan bazaar di kedua titik tersebut berhasil menyerap setidaknya 45% bawang merah.

“Selanjutnya disarankan untuk melanjutkan bazar dengan memanfaatkan TTI Mobile dengan dropping di beberapa titik lainnya,” ujarnya.

Diketahui dalam beberapa minggu terakhir harga bawang merah turun akibat waktu panen yang bersamaan.

Berdasarkan laporan yang dirilis Disperindag Sumbar, harga rata-rata terendah bawang merah pada minggu terakhir September 2023 menyentuh angka Rp11.000 per kg.

Harga itu turun cukup signifikan dari rata-rata harga normal yang biasanya selalu di atas Rp15.000 per kg.

Langkah Gubernur Mahyeldi menanggulangi turunnya harga bawang merah ini juga mendapat apresiasi dari para petani.

Yohanes, salah seorang petani bawang mengaku bazar tersebut turut mengurangi beban petani yang gundah akibat berada diambang kerugian.

“Beberapa waktu lalu kami menghadap Bapak Gubernur untuk mengeluhkan hal ini. Alhamdulillah langsung dicarikan solusi,” ungkapnya. GBM

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *