Balmon SFR Padang dan Pemprov Sumbar Antisipasi Gangguan Frekuensi Navigasi Keselamatan

Nasional42 Dilihat

Sebagai upaya preventif terhadap potensi gangguan frekuensi navigasi keselamatan di Sumatra Barat, Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (Balmon SFR Kelas II) Padang, melaksanakan sosialisasi penggunaan spektrum frekuensi radio di Padang Convention Center, Kamis (22/06/2023).

Sosialisasi diikuti lembaga, komunitas dan perusahaan-perusahaan pengguna frekuensi radio di Sumatra Barat (Sumbar).

Membuka kegiatan sosialisasi, Asisten Administrasi Umum Sumbar Andri Yulika mengatakan, spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya alam terbatas dan strategis serta mempunyai nilai ekonomis tinggi.

Oleh karena itu, lanjutnya, penggunaannya harus dikelola secara efektif dan efisien, serta memperhatikan kaidah hukum nasional maupun international.

“Bila tidak diatur dengan baik, frekuensi radio berpotensi membahayakan gangguan navigasi penerbangan, gangguan pencitraan cuaca, gangguan komunikasi seluler, gangguan penyiaran, juga gangguan pada radar keselamatan,” ungkapnya dalam situs sumbarprov.go.id.

Menurut Andri Yulika, kerja sama antara pemerintah daerah dan Balai Monitor saja belum cukup untuk mewujudkan pencapaian yang baik dalam penggunaan spektrum frekuensi radio ini.

Semua stakeholder, dia menambahkan, termasuk masyarakat harus berkoloborasi guna mencapai tujuan tertibnya penggunaan frekuensi radio.

Kepala Balmon SFR Kelas II Padang M. Helmi menjelaskan, gangguan penggunaan frekuensi radio, khususnya pada frekuensi navigasi penerbangan dan pelayaran, umumnya disebabkan penggunaan frekuensi radio oleh nelayan.

Kurangnya pengetahuan teknis nelayan, katanya, seringkali menyebabkan frekuensi navigasi penerbangan terganggu sehingga berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan.

“Jadi, perlu dilakukan pembinaan dan edukasi kepada semua pihak yang menggunakan spektrum frekuensi radio. Sebagai upaya preventif, agar tidak terjadi gangguan terhadap frekuensi navigasi keselamatan,” kata Helmi.

Selain itu, khusus edukasi bagi nelayan Helmi mengungkapkan pihaknya juga memiliki program Maritime On The Spot (MOTS).

Program ini menyediakan loket di pelabuhan-pelabuhan untuk memberikan edukasi dan memudahkan nelayan dalam pengurusan izin penggunaan frekuensi radio. GBM

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *