Nagari Bisa Saling Belajar Satu Sama Lain Perkuat Ketahanan Pangan

Ekonomi10 Dilihat

Provinsi Sumatra Barat dengan nagari-nagari yang ada, memiliki berbagai potensi pengembangan ketahanan pangan ditingkat nagari.

Menurut Wakil Gubernur Sumatra Barat (Wagub Sumbar) Audi Joinaldy, sebagai daerah yang subur dan surplus lahan pertanian, maka peran Nagari di Sumbar sangat besar dalam pembangunan pertanian berkelanjutan.

“Ekonomi Sumbar ini sebetulnya driven by pemerintah terendah, yaitu di nagari,” katanya saat peluncuran Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Pertanian di Kampus IV Universitas Muhammdiyah Sumatra Barat (UMSB) Payakumbuh, Selasa (8/11/2022).

Artinya, lanjut Wagub, perlu meningkatkan kemampuan dan program-program pertanian dimulai dari nagari. Oleh karena itu, dia menambahkan, wali nagari harus kreatif dan inovatif, khususnya dalam pemanfaatan dana desa.

Dia menyatakan, di Provinsi Sumbar sudah banyak wali nagari yang hebat, kreatif dan inovatif. Untuk pengembangan lebih lanjut, kata Wagub Audi, antarnagari saja dapat bisa saling belajar, karena masing-masing nagari memiliki keunggulan dan keunikan di sektor yang beragam.

Sebagai contoh Nagari talu di Pasaman Barat mengalokasikan 20% dana desa untuk ketahanan pangan dan hewani, Nagari Padang Sibusuk di Kabupaten Sijunjung yang melakukan pengembangan demplot jagung atau Nagari Taluak Kualo Air Pura di Pessel yang mengembangkan demplot bawang merah.

Menurut Wagub Audi, asal ada keinginan kuat untuk maju, Pemerintah Nagari bisa melakukan percepatan pembangunan ekonomi masyarakat dengan penguatan kolaborasi pentahelix, dengan melibatkan pemerintah hingga ke tingkat pusat, swasta, komunitas masyarakat, media, hingga perguruan tinggi.

“Fokus dengan komoditas unggulan terlebih dahulu. Nagari juga diperbolehkan untuk membangun MoU dengan fakultas tertentu sesuai dengan komoditi unggulannya masing-masing,” katanya.

Lebih lanjut pada pada mahasiswa UMSB, Wagub berpesan agar mampu mengenal generalogic komoditas potensial yang ada di Sumatra Barat, sehingga bisa melakukan penguatan pengembangan komoditas, sesuai potensi daerahnya.

“Wali Nagari tentunya sudah lebih paham dan juga harus lebih mengerti dengan potensi pertanian nagarinya,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Agam Andri Warman dalam sambutannya menyampaikan dukungannya sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Agam terhadap pengembangan pendidikan dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Namun, dia menyatakan, usai launching Program Pasca Sarjana Ilmu Pertanian tersebut, UMSB harus mengutamakan akreditasi kampus.

“Kita berharap Magister Ilmu Pertanian akreditasinya nanti memenuhi syarat, sehingga pemerintah bisa menjadikan UMSB sebagai salah satu kampus untuk meningkatkan kapasitas SDM Aparatur Sipil Negara,” ungkap Bupati Agam. GM

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *