BPTU Padang Mengatas Murnikan Genetik Sapi Plasma Nutfah Sumbar

Ekonomi29 Dilihat

Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Padang Mengatas melakukan pemurnian terhadap genetik dari sapi pesisir yang merupakan plasma nutfah Sumatra Barat (Sumbar).

“Proses pemurnian genetik ini sudah kita mulai sejak 2013 hingga sekarang,” kata Pengawas Bibit Ternak Muda BPTU-HPT Padang Mengatas Rifqi Elfajri di Padang.

Menurutnya, saat ini genetik sapi pesisir yang dipelihara oleh masyarakat sudah tidak murni, karena proses kawin campur secara alamiah yang tidak terpantau oleh pemilik.

Anak sapi yang lahir dari kawin campur tersebut menjadi tidak jelas asal-usulnya secara genetik, bahkan potensi inbreeding atau kawin sedarah menjadi tinggi.

Efek negatif dari inbreeding itu, menurutnya, terjadi penurunan kualitas sapi, salah satunya dari ukuran tubuh sapi yang makin lama semakin kecil.

“Karena itu sejak tahun 2013, kita mulai menjaring sapi pesisir dari masyarakat. Kita lakukan pengembangan. Saat anak sapi lahir, kita seleksi dan kembangkan kembali,” jelasnya.

Rifqi menuturkan, dari awalnya berjumlah 50 ekor, saat ini jumlah sapi pesisir di BPTU-HPT Padang Mengatas sudah mencapai 500 ekor dan sebagian telah disebar kepada masyarakat.

Dia menjelaskan, dari usaha sekitar 10 tahun itu, proses pemurnian sapi pesisir di BPTU-HPT Padang Mengatas sudah mencapai 70%. “Prosesnya akan kita lanjutkan hingga hasilnya mendekati 100%.”

Oleh karena proses pemurnian genetik sapi pesisir itu masih 70%, Rifqi menambahkan, belum melakukan inseminasi buatan dan masih mempertahankan perkawinan secara alamiah.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar Sukarli menyatakan, sapi pesisir sudah diakui sebagai plasma nutfah dari Pesisir Selatan, Sumatra Barat berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2908/Kpts/OT.140/6/2011 tentang Penetapan Rumpun Sapi Pesisir.

Sapi jenis itu memiliki keunggulan mudah beradaptasi dengan lingkungan serta memiliki kemampuan reproduksi yang tinggi, sehingga menguntungkan pemilik sapi.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar mendukung upaya pemurnian genetik sapi pesisir tersebut karena keberadaannya juga memenuhi ketersediaan sumber protein hewani bagi masyarakat Sumbar, bahkan hingga provinsi tetangga.

Dia mengungkapkan, sapi pesisir jantan dewasa umur 4 tahun hingga 6 tahun memiliki bobot badan 186 kg dengan tinggi 99 cm.

Saat ini, populasi sapi pesisir ditemukan di Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kota Padang, dan Kabupaten Pesisir Selatan. GBM

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *